SURVIVAL
(SHELTER, WATER, FOOD, TRAPPING, FIRE, COMMUNICATIONS,
ETC)
II. PENGERTIAN
Yang dimaksud dengan survival adalah kelangsungan hidup
seseorang dimana seseorang itu tidak mendapatkan/menerima fasilitas/pelayanan
yang sempurna/semestinya secara teratur karena adanya pengaruh atau masalah
yang timbul pada waktu itu. Dengan demikian kelangsungan hidup seseorang itu
sangat tergantung pada kemampuan dirinya sendiri untuk mempertahankan hidupnya.
Survival secara umum diartikan sebagai kemampuan untuk mempertahankan hidup
dalam keadaan kritis/marjinal. Kemampuan mempertahankan diri tergantung pada
sikap mental, emosional, pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan orang yang
sedang berusaha untuk mempertahankan hidupnya dari keadaan yang sangat kritis
atau orang yang sedang melaksanakan survival disebut Survivor.
SURVIVAL
Dalam melakukan perjalanan di Alam terbuka, seorang Petualang perlu membekali diri
dengan pengetahuan SURVIVAL. Survival berasal dari kata survive yang berarti mampu
mempertahankan diri dari keadaan tertentu .dalam hal ini mampu mempertahankan diri
dari keadaan yang buruk dan kritis. Survivor adalah orang yang sedang mempertahankan
diri dari keadaan yang buruk.
Mengapa Ada Survival ?
Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan
yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain : Keadaan alam (cuaca dan medan),
Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan), Keadaan diri sendiri
(mental, fisik, dan kesehatan), Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul akibat
kesalahan-kesalahan kita sendiri.
Dalam keadan tersebut ada beberapa faktor yang menetukan seorang Survivor mampu
bertahan atau tidak., antara lain : mental ,kurang lebih 80% kesiapan kita dalm survival
terletak dari kesiapan mental kita.
Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan
yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :
• Keadaan alam (cuaca dan medan)
• Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)
• Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)
Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan kita
sendiri.
Definisi Survival
Arti survival sendiri terdapat berbagai macam versi, yang akan kita bahas di sini hanyalah
menurut versi pencinta alam
S : Sadar dalam keadaan gawat darurat
U : Usahakan untuk tetap tenang dan tabah
R : Rasa takut dan putus asa hilangkan
V : Vitalitas tingkatkan
I : Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya
V : Variasi alam bisa dimanfaatkan
A : Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya
L : Lancar, slaman, slumun, slamet
Dalam melakukan perjalanan di Alam terbuka, seorang Petualang perlu membekali diri
dengan pengetahuan SURVIVAL. Survival berasal dari kata survive yang berarti mampu
mempertahankan diri dari keadaan tertentu .dalam hal ini mampu mempertahankan diri
dari keadaan yang buruk dan kritis. Survivor adalah orang yang sedang mempertahankan
diri dari keadaan yang buruk.
Mengapa Ada Survival ?
Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan
yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain : Keadaan alam (cuaca dan medan),
Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan), Keadaan diri sendiri
(mental, fisik, dan kesehatan), Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul akibat
kesalahan-kesalahan kita sendiri.
Dalam keadan tersebut ada beberapa faktor yang menetukan seorang Survivor mampu
bertahan atau tidak., antara lain : mental ,kurang lebih 80% kesiapan kita dalm survival
terletak dari kesiapan mental kita.
Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan
yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :
• Keadaan alam (cuaca dan medan)
• Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)
• Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)
Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan kita
sendiri.
Definisi Survival
Arti survival sendiri terdapat berbagai macam versi, yang akan kita bahas di sini hanyalah
menurut versi pencinta alam
S : Sadar dalam keadaan gawat darurat
U : Usahakan untuk tetap tenang dan tabah
R : Rasa takut dan putus asa hilangkan
V : Vitalitas tingkatkan
I : Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya
V : Variasi alam bisa dimanfaatkan
A : Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya
L : Lancar, slaman, slumun, slamet
III. KONDISI, BAHAYA DAN MEDAN YANG DIHADAPI
Kondisi yang dihadapi seorang survivor antara lain :
1. Phisikologis : panik, takut, cemas,
kesepian, bingung, tertekan, bosan dll.
2. Fisiologis : sakit, lapar, haus, luka
dll.
3. Lingkungan : panas, dingin, kering,
hujan, angin dll.
Sedangkan faktor yang menyebabkan seorang gagal dalam
bersurvival antara lain :
1. Rasa kesunyian.
2. Rasa putus asa atau perasaan sudah
tidak ada harapan lagi.
3. Rasa jemu terhadap lingkungan/situasi.
4. Kebutuhan jasmani seperti rasa lapar,
haus dll yang dapat menipu diri sendiri sehingga mental menjadi lemah.
Namun secara umum bahaya bergiat di alam bebas dapat
dibedakan menjadi :
1. Bahaya yang berasal dari dalam diri
kita sendiri (Subjective Danger).
Subjective
Danger dapat
terjadi karena persiapan kita yang asal-asalan, ketelodoran, pengetahuan yang
minimal dan lain sebagainya. Berdasarkan itulah kita prediksi dan kita
antisipasi dengan melalui persiapan perjalanan yang lebih baik (manajamen
ekspidisi).
2. Bahaya yang berasal dari
luar/lingkungan (Objective Danger).
Objective
Danger lebih
banyak terjadi karena faktor alam yang kita hadapi semisal cuaca, binatang buas
dan sebagainya.
Berdasarkan medan
yang dihadapi, survival dapat dibedakan menjadi :
1. Survival di hutan (jungle survival).
2. Survival di laut (sea survival).
3. Survival di padang pasir (desert survival).
4. Survival di kutub (artic/antartic survival).
5.
Survival
di perkotaan (urban survival).
6. Survival di bahaya nuklir (nuclear survival).
Menurut
tindakan yang dilakukan ketika kita melakukan survival, kegiatan survival dapat
dibedakan menjadi :
1. Survival menetap (static survival).
2. Survival bergerak (dynamic survival).
Untuk memilih bentuk mana yang akan kita tempuh diantaranya
dapat mempertimbangkan beberapa faktor antara lain kondisi fisik, persedian
bahan makanan, ada tidaknya peralatan maupun tempat perlindungan (shelter), ada tidaknya perlengkapan
pendukung sperti alat masak, alat komunikasi, peta, kompas, survival kit dan
lain sebagainya. Pilihan kita untuk menentukan apakah akan menetap atau
bergerak akan berpengaruh terhadap lama tidaknya kita mengalami kondisi
survival.
IV. MODAL DASAR SURVIVAL
Modal dasar menghadapi survival adalah :
1. Semangat mempertahankan hidup.
Hal ini menjadi aspek yang penting
karena tanpa adanya semangat yang tinggi maka kemungkinan lebih jauh untuk
bertahan dalam kondisi yang kritis akan semakin kecil.
2. Kesiapan diri.
Kesiapan baik fisik, mental dan juga
keterampilan serta pengetahuan yang terkait dengan kondisi survival seperti :
peta dan kompas, ilmu medan ,
botani dan zoologi praktis, PPPK dsb.
3. Alat pendukung.
Jumlah dan jenis peralatan yang
dipersiapkan sebelumnya menjadi faktor yang cukup tinggi dalam usaha
mempertahankan hidup.
Yang dimaksud dengan pengertian diatas adalah SIKAP MENTAL
yang tercermin seperti dalam buku “Komando Para”, yaitu sebuah buku pegangan
bagi para anggota TNI yang akan terjun di lapangan baik di medan hutan atau
perkotaan. Dalam buku itu dijelaskan :
{ S :
Sadarilah sungguh-sungguh situasimu.
{ U :
Untuk malang
tergantung ketenanganmu.
{ R :
Rasa takut dan panik harus kau kuasai.
{ V :
Vacuum/kosong, isilah dengan segera.
{ I :
Ingatlah dimana kau berada.
{ V :
Viva/hidup, hargailah dia.
{ A :
Adat istiadat setempat patut ditiru.
{ L :
Latihlah dirimu dan belajarlah selalu.
Selanjutnya perlu patokan untuk bertindak yang mengikuti
hal-hal sebagai berikut :
{ S :
Stop and Sitting
(berhenti dan duduk, beristirahat, menenangkan diri, jangan panik).
{ T :
Thinking
(berpikir secara tenang, gunakan akal, sadari kondisi anda).
{ O :
Observe
(amati keadaan lingkungan, tentukan arah).
{ P :
Planning
(buat rencana, dan pikir konsekuensinya).
Atau :
1. Berpikir.
2. Rencanakan selanjutnya.
3. Perhitungkan dengan matang.
4. Evaluasi sebelum dikerjakan.
5. Bertindak/kerjakan sesuai
patokan/pengetahuan.
V. KEBUTUHAN UTAMA DALAM
SURVIVAL
Kebutuhan
utama dalam survival adalah :
1.
Tali
temali.
2.
Memanfaatkan
peralatan yang dibawa dan yang ada di alam.
3.
Peta
dan kompas.
4.
Menguasai
tanda-tanda alam.
5.
PPPK.
VI. TEKNIK SURVIVAL (SURVIVAL TECHNIQUES)
Setidaknya
terdapat 5 hal yang harus diusahakan pemenuhannya selama melakukan tindakan
survival, meliputi :
B : Bivac (bivouac)/shelter.
A : Air (water).
J : Jerat (trapping).
A : Api (fire).
K :
Komunikasi (communications).
VII. BIVAK (BIVOUAC)/SHELTER
Bivak
artinya bermalam di alam terbuka. Bivak, dimaksudkan sebagai tempat
perlindungan yang aman dan nyaman untuk melindungi diri dari faktor-faktor
lingkungan dan alam yang ekstrim seperti halnya panas, dingin, angin, binatang
buas, dan sebagainya. Jadi kesimpulannya bivak adalah tempat perlindungan
(shelter).
Hal ini dilakukan karena dalam keadaan darurat saat dimana
anda belum dapat menentukan kapan anda dapat keluar dari keadaan yang tidak
menentu tersebut, maka anda harus senantiasa menjaga dan memelihara kondisi
badan anda, salah satunya adalah dengan cara melindungi tubuh anda. Kondisi
fisik anda akan menurun sebesar 80% pada 24 jam pertama bila anda terluka,
sedang bila anda tidak terluka penurunan kondisi fisik mulai berkurang pada 3
hari pertama.
Membuat bivak/shelter dapat menggunakan peralatan yang kita
bawa atau bahan yang tersedia di alam. Yang perlu diperhatikan dalam membuat
bivak/shelter adalah :
1. Pilihlah lokasi atau kondisi medan yang baik, rata
(punggungan, lembah, basah, kering, terbuka, tertutup dan lain sebagainya).
2. Fasilitas alam yang menunjang (pohon,
daun, lubang dll).
3. Jangan dibuat di daerah terbuka
(puncak) karena angin bertiup sangat kencang.
4. Jangan dibuat di daerah yang
kemungkinan aliran air jika hujan.
5. Jangan dibuat di tepi sungai, gua,
pinggir tebing, yang mudah longsor dan di dasar sungai yang kering.
6. Jangan dibuat di bawah lembah karena
cuaca di bawah lembah pada malam hari sangat dingin (frose).
7. Periksalah bahan-bahan yang anda miliki
dan amatilah lingkungan di sekitar tempat yang anda rencanakan untuk
bivak/shelter.
Materi bivak/shelter, dalam membuat bivak/shelter ada
beberapa macam bahan yang dapat dipakai, dibagi atas :
1. Bahan dari alam (pohon (yang utuh
maupun tumbang), daun-daunan, gua dan lubang).
2. Bahan yang kita bawa (ponco, jas hujan,
lembaran plastik, ransel, tali, golok, pisau, dll).
3. Kombinasi.
VIII. AIR (WATER)
Dalam keadaan survival air merupakan salah satu prioritas
dalam survival. Manusia dapat bertahan hidup tanpa air sama sekali adalah dalam
waktu 2 sampai 5 hari pada keadaan tidak terluka sedangkan dengan air saja
tanpa makanan manusia dapat bertahan hidup sampai kurang lebih 3 minggu (wallahualam bisawab).
Dalam hutan tropis seperti di negara kita air dibedakan
menjadi :
1. Air yang dapat diminum langsung.
Syaratnya adalah air tersebut tidak
berwarna dan berbau seperti air hujan. Atau jika tidak didapat sumber dapat
dicari dari tumbuhan/tanaman yang tidak beracun.
2. Air tercemar yang dengan proses
sederhana/dimurnikan terlebih dahulu dapat diminum, seperti :
-
Air
yang tergenang
-
Air
berlumpur
-
Air
sungai besar, dan
-
Air
yang didapat dari menggali pasir
3. Air tercemar yang membutuhkan proses
rumit seperti :
-
Air
belerang
-
Air
limbah pabrik
-
Air
rawa dengan tingkat keasaman tinggi, dan sebagainya.
Berikut beberapa cara untuk mendapatkan air :
1. Pada tanaman
-
Pada
tanaman yang berbatang lunak seperti batang randu muda, bila batang bagian atas
akan keluar air.
-
Pada
tanaman beruas dan menjalar seperti rotan muda dan tebu dengan car memotongnya.
-
Pada
pohon bambu yang masih muda.
-
Pada
pelepah enau dan nipah.
-
Pada
bunga kantong semar.
-
Pada
pohon pisang, dan
-
Pada
tanaman merambat seperti lumut.
2. Tanah batu
-
Tanah
kapur lebih banyak mata airnya, karena kapur mudah dilarutkan sehingga mudah
dibentuk saluran air.
-
Sepanjang
dinding lembah yang memotong lapisan berpori.
-
Pada
daerah granit, carilah bukit berumput paling hijau, kemudian gali dasar daerah
yang mempunyai rumput paling hijau tersebut.
3. Tanah gembur
-
Carilah
daerah lembah, karena permukaan air dekat dengan permukaan tanah.
-
Di
tanah gembur ini air mudah didapat.
4. Sepanjang pantai
-
Galilah
pasir ditempat yang kelihatan lembab. Dan ingat kita tidak menemukan air tawar,
inipun dapat disaring dengan pasir.
5. Tanah tandus
-
Melihat
arah terbang burung dan hinggap, dimana kemungkinan kita akan menemukan air.
-
Beberapa
tumbuhan tertentu, dapat menentukan tempat air.
-
Tempat
binatang mengais, indikator ada kantong air.
-
Jalan
terakhir dengan mengumpulkan embun.
6. Di pegunungan
-
Menggali
bekas aliran sungai.
-
Lumut
diperas.
-
Tumbuhan
basah lainnya.
7. Dengan mengikuti jejak hewan
Dengan mengikuti jejak hewan menyusui
kita dapat juga menemukan sumber air karena mereka berkecenderungan menuju
sumber air pada pagi dan sore hari.
IX. MAKANAN (FOOD)
Makanan sangat dibutuhkan sebagai penunjang perlindungan
tubuh dari dalam. Sebab makanan dibutuhkan untuk menambah kalori yang
memberikan tenaga pada otot dan mengganti sel-sel dan jaringan yang telah
rusak.
Baik tumbuhan atau hewan, hampir semua dapat dimakan.
Tergantung adaptasi tubuh kita. Baik berupa akar (umbi), daun, buah dan
sebagainya. Makanan dapat diperoleh dari beberapa sumber antara lain :
1. Sumber makanan dari hewan.
Makanan yang bersumber dari hewani
adalah makanan yang banyak mengandung lemak dan protein.
2. Sumber makanan dari tumbuhan.
Makanan yang didapat dari tumbuhan akan
memberikan anda karbohidrat selain itu tumbuhan yang mempunyai serat dapat
membantu anda dalam memperlancar pencernaan. Makanan yang anda makan pada saat
anda berada dalam kondisi survival haruslah terdiri dari berbagai jenis ini
untuk menghindari keracunan dari makanan yang anda makan bila berlebihan, dan
perlu adanya variasi makanan untuk kebosanan.
Selain itu dapat anda kenal jenis tumbuhan dan hewan yang
harus anda jauhi karena beracun, berbisa atau dapat mengancam keselamatan jiwa
anda. Hal ini banyak gunanya bagi setiap kegiatan yang berlangsung di alam
bebas.
Bila kita ragu-ragu atau tidak mengenal tumbuh-tumbuhan
dengan pasti, maka yang perlu diperhatikan :
1. Menghindari tumbuhan yang berwarna
mencolok.
2. Dicoba dahulu dengan mencicipi atau
mengoleskan pada tangan, tunggu beberapa menit. Bila teras gatal atau
menyengat, jangan dimakan. Tetapi semua tergantung dari fisik tiap orang yang
mencoba.
3. Jangan memakan satu jenis tumbuhan
terlalu banyak. Usahakan agar banyak memakan tumbuhan lain sedikit-sedikit.
4. Perhatikan dengan seksama keadaan
sekitar tumbuhan itu, apakah ada bekas gigitan, rengutan atau jejak hewan. Bila
indikator ini berarti dapat dimakan
5. Hindarkan makan jamur apapun bila kita
awam masalah ini.
6. Hewan, sama juga dengan tumbuhan,
tergantung tega, jijik atau suka. Untuk ular, potonglah sejengkal dari arah
kepala dan ekor gunanya untuk menghindari bisa.
Untuk mengetahui tumbuhan yang dapat dimakan (prinsipnya) :
-
Bila
kita kenal atau atas petunjuk penduduk setempat.
-
Tumbuhan
yang dapat dimakan binatang, khususnya binatang menyusui.
-
Beracun
atau tidak, dicoba atau dicicipi atau getahnya dioleskan di tangan, gatal atau
tidak seperti tersebut diatas.
Prinsip mengenal tumbuhan beracun :
-
Buah
dengan warna mencolok.
-
Getah
yang berwarna putih susu, kemerahan, kehitaman biasanya membuat gatal (pada
batangnya).
-
Umumnya
daun yang permukaannya berbulu.
-
Ketika
dimakan menimbulkan rasa panas atau pahit.
X. JERAT (TRAPPING)
Jerat merupakan kemampuan kita untuk mencari dan atau
memanfaatkan sarana yang kita bawa maupun kita temukan untuk membuat suatu
bentuk tertentu yang dapat mendukung kegiatan survival. Bentuk dimaksud dapat
berupa bentuk bangunan pioneering maupun jerat dan atau jebakan guna mencari
bahan makanan atau menuju ke tempat yang diperkirakan merupakan lokasi yang
lebih baik (evakuasi), atau menuju ke arah pertolongan. Hal ini tergantung pada
kemampuan kita untuk menemukan bahan baik yang berupa kayu maupun tali atau
bahan pendukung lain.
Bahan-bahan untuk membuat jerat biasanya dari tali yang anda
miliki, jenis-jenis jerat yang umum digunakan di hutan-hutan Indonesia adalah jerat kelinci,
jerat burung, dan jerat binatang-binatang kecil.
XI. API (FIRE)
Api fungsinya adalah sebagai penghangat tubuh anda selain
itu dapat meningkatkan faktor phisikologis baik itu dari segi mental maupun
emosi, api dapat juga digunakan sebagai tanda-tanda/kode dan fungsi lainnya
adalah untuk memasak makanan dan minuman.
Berdasarkan hal itu dapat dimaklumi jika seorang survivor
sebelum melakukan kegiatan lain menyalakan api untuk meningkatkan semangatnya.
Fungsi lain api diantaranya :
-
Alat
penerangan
-
Memasak
makanan dan minuman
-
Mengusir
binatang
-
Membuat
tanda atau kode (alat komunikasi)
Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat api ialah jangan
membuat api terlalu besar, tapi buatlah api kecil beberapa buah, hal ini akan
memberikan panas yang lebih baik dibandingkan dengan sebuah api yang besar dan
api yang kecil mudah dikendalikan.
XII. KOMUNIKASI (COMMUNICATION)
Hal
ini terkait dengan kemampuan survivor untuk mengkomunikasikan keberadaanya
kepada lingkungan maupun pihak lain guna usaha pertolongan lebih lanjut. Hal
ini bisa jadi terkait dengan pemanfaatan peralatan yang kita bawa maupun dengan
mempergunakan media yang telah tersedia di alam. Komunikasi dimaksud
diantaranya dapat dilakukan dengan membuat tanda jejak yang teratur disepanjang
rute yang ditempuh, memanfaatkan alat komunikasi yang ada seperti peluit, HT,
cermin survival, panel, morse, semaphore, teriakan atau dengan membuat isyarat
asap.
XIII. PERLENGKAPAN SURVIVAL (SURVIVAL KIT)
Perlengkapan survival (survival
kit) adalah perlengkapan untuk membantu anda sewaktu berada pada keadaan
survival. Sebelum anda melakukan suatu perjalanan sebaiknya anda mempersiapkan
seperangkat peralatan survival dalam bentuk yang sangat sederhana.
Contoh daftar perlengkapan survival (survival kit) (standar Special Air Service (SAS) Inggris) adalah :
1. Korek api (disimpan dalam tabung film)
2. Lilin
3. Gergaji fleksibel
4. Kaca cembung (membuat api dengan
matahari)
5. Jarum jahit dan benang (disimpan di
dalam suatu wadah, contoh di dalam tabung film)
6. Mata kail dan knur
7. Kompas
8. Peta light (lampu kristal yang dapat
menyala sendiri – di Indonesia alat ini masih jarang bahkan tidak ada sama
sekali)
9. Kawat baja panjang 60 – 90 cm (untuk
menjerat binatang, pengikat dll)
10. Perlengkapan PPPK (medical kit)
11. Pisau bedah
12. Plester biasa dan kupu-kupu
13. Kondom atau pembalut wanita (untuk
tempat air)
14. Kaleng semir isi tembakau
Dalam prakteknya, peralatan yang dibawa dapat disesuaikan
dengan kemampuan.
XIV. PERKIRAAN CUACA, BOTANI DAN
ZOOLOGI PRAKTIS
Materi tentang perkiraan cuaca, botani dan zoologi
praktis merupakan materi tambahan yang bukan bagian dari materi survival.
Tetapi dalam melaksanakan survival seorang survivor harus mengetahui tentang
materi tambahan ini yaitu perkiraan cuaca, botani dan zoologi praktis untuk
memutuskan tindakan apa yang dilakukan selanjutnya selain mempertimbangkan
fisik, persediaan bahan makanan, ada tidaknya peralatan maupun tempat
perlindungan (shelter), ada tidaknya
perlengkapan pendukung seperti alat masak, alat komunikasi, peta, kompas,
survival kit dan lain sebagainya.
A. PERKIRAAN
CUACA
Cuaca ialah keadaan hawa/udara disuatu tempat pada suatu
saat tertentu dan tidak berlangsung lama. Dengan perkataan lain : cuaca
sebentar-sebentar dapat berubah, sedang iklim lebih tetap dalam jangka waktu
yang lebih lama.
Untuk mengetahui cuaca hari ini maka diperlukan pengamatan
dipagi hari. Yang mana cara ini sering dipraktekkan oleh para penggembala
ternak untuk meramal cuaca hari ini. Beberapa cara memperkirakan cuaca adalah :
1. Merah pada malam hari :
cuaca baik
2. Merah pada pagi hari :
akan turun hujan
3. Kuning pada waktu matahari terbenam : berarti angin
4. Kuning pucat waktu matahari terbenam : berarti hujan
5. Embun dan kabut pada pagi hari :
cuaca baik
6. Matahari terbit dari awan yang rendah : cuaca baik
7. Matahari terbit dari awan yang tinggi : berarti
hujan
8. Awan halus :
cuaca baik
9. Awan terbatas terang :
berarti angin
10. Awan bergerigi :
berarti angin kuat
11. Awan menggumpal/mengumpul :
akan turun hujan
12. Asap menjulang tinggi :
cuaca cerah
13. Asap langsung menyebar :
akan turun hujan
14. Burung-burung pada berterbangan dengan
cepat : akan
turun hujan
B. BOTANI
PRAKTIS
Secara
garis besar tumbuhan dalam materi ini dibedakan atas dua bagian yaitu :
1.
Tumbuhan
yang berguna (dapat dimakan, dipakai sebagai obat, mengandung air)
2.
Tumbuhan
yang berbahaya (beracun)
1. Tumbuhan Yang Dapat Dimakan
Bagian tumbuhan yang dapat dimakan dan
memberikan energi cukup adalah umbi, baik umbi batang, maupun umbi akar,
setelah itu baru buah, biji dan daun.
Ciri tumbuhan yang dapat dimakan :
a. Bagian tumbuhan yang masih muda
b. Tumbuhan yang tidak mengandung getah
c. Tumbuhan yang tidak berbulu
d. Tumbuhan yang berbau kurang sedap
e. Tumbuhan yang dimakan oleh mamalia
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan
apabila akan memakan tumbuhan :
a. Makan tumbuhan yang sudah dikenal
b. Makan jangan satu jenis tanaman saja
c. Sebaiknya jangan makan tumbuhan yang
buahnya berwarna ungu, karena dikhawatirkan mengandung racun alkaloid
d. Cara memakan buah-buahan yang belum
anda kenal adalah dengan mengoleskan sedikit ke bibir dan ditunggu reaksinya,
bila tidak ada rasa aneh (panas, pahit) berarti cukup aman
e. Yang paling enak adalah dengan terlebih
dahulu memasak bagian tumbuhan yang akan dimakan
Contoh tumbuhan yang dapat dimakan :
-
Umbi
di dalam tanah : jenis dari talas kentang bengkuang, paku tanah
-
Bagian
batangnya : umbut muda pisang sagu empulur batangnya, begonia
-
Buah
: kismis kelapa, arbei hutan, konyal
-
Biji
: padi jagung, biji rumput teki, biji saninten yang sudah tua
-
Bunga
: turi, pisang
-
Daun
: rasamala, melinjo, babadotan, tespong, antanan.
2. Tumbuhan Obat
Tumbuhan obat dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu :
a. Tumbuhan obat yang dapat
dimakan/diminum
b. Tumbuhan obat luar
Adapun tumbuhan yang dapat dipergunakan sebagai obat
luar maupun yang dapat dimakan/diminum adalah :
a. Tumbuhan obat yang dapat dimakan/diminum
-
Bratawali
(anamitra cocculus) tumbuhannya
merayap terdapat di hutan atau di kampung. Batangnya direbus rasanya pahit,
kegunaannya anti demam, anti malaria, pembersih luka, menambah nafsu makan.
-
Keji
beling/ngokilo (strobilatus) semak
dan di hutan ambil daunnya dimasak untuk obat pinggang dan infeksi/keracunan
pada pencernaan.
-
Sembung/sembung
manis (blumen balsmifira) jenis
rumput-rumputan terdapat di padang
rumput, yang banyak anginnya daunnya diseduh dengan air panas, dapat
dipergunakan untuk sakit panas, sakit perut.
b. Tumbuhan obat luar, untuk luka
-
Getah
pohon kamboja, untuk menghilangkan bengkak, gosok getah pada bagian tubuh yang
bengkak, biarkan 24 jam bersihkan dengan minyak kelapa kemudian dengan air
hangat, juga untuk terkilir.
-
Air
godokan bratawali untuk mencuci luka, juga air batang randu/kapuk hutan.
-
Daun
sambiloto ditumbuk halus atau daun ploso yang juga ditumbuk untuk anti gigitan
kalajengking.
-
Kirinyuh.
3. Tumbuhan Beracun
-
Getah
pohon paku putih dapat menyebabkan kebutaan.
-
Getah
pohon ranggas, ingas/semplop sangat berbahaya karena merusak jaringan.
-
Getah
jambu monyet, menyebabkan gatal-gatal
-
Buah
aren mentah juga dapat menyebabkan gatal-gatal
-
Kecubung,
beracun dan memabukkan bila dimakan.
-
Rarawean,
dapat menyebabkan gatal-gatal dan pedih.
-
Daun
pulus, juga dapat menyebabkan sangat gatal dan panas.
4. Tumbuhan Berguna Lainnya
-
Tumbuhan
penyimpan air : tumbuhan beruas (bambu, rotan), tumbuhan merambat, kantong
semar, kaktus.
-
Tumbuhan
pembuat atap perlindungan : daun nipah, aren, sagu.
-
Indikator
air bersih : tespong, selada air.
Bila di hutan anda menemukan jamur sebaiknya jangan dimakan,
karena sulit untuk membedakan mana jamur yang bisa dimakan, mana yang beracun,
kecuali yang sudah ahli. Juga kadar kalori jamur sangat rendah, karena tubuh
jamur banyak mengandung air.
Pedoman umum yang dipergunakan untuk menentukan jamur yang
dapat dimakan, seperti tidak berwarna mencolok, tidak bercahaya, tidak memiliki
gelang pada tangkainya, tidak berbau memuakkan, tidak memberi efek warna hitam
bila disentuhkan ke benda perak.
Pedoman seperti ini sebenarnya sangat menyesatkan dan
berbahaya. Banyak jamur yang mempunyai ciri-ciri seperti di atas justru
beracun. Contohnya :
- Amanita
Phallorder
berwarna putih kecoklatan, tidak mempunyai gelang, justru memiliki racun mematikan
manusia.
- Amanita
Verna dan Amanita Virosa berwarna putih bersih
memiliki racun yang dapat mematikan. Ketiga jamur ini bila dimakan, selama 30
menit kemudian akan menyebabkan perut sakit sekali. Bila tidak dirawat segera,
6 atau 8 jam kemudian akan mati.
C.
ZOOLOGI PRAKTIS
Sebagian besar hewan, pada prinsipnya dapat dimakan.
Kesulitan adalah bagaimana cara mendapatkannya. Untuk itu diperlukan
pengetahuan tentang habitat, dan tingkah laku binatang tersebut. Untuk
menangkap hewan diperlukan sebuah keberanian untuk mengambil keputusan.
Misalnya : binatang selalu mencari air untuk keperluan sehari-harinya. Tetapi
bila anda ingin mendapatkan bermacam hewan harus menuju sumber air. Dalam hal
ini anda akan dihadapkan pada suatu masalah. Bila didekat sumber air banyak
hewannya berarti juga banyak hewan yang berbahaya bagi anda.
1. Habitat Hewan
Habitat dapat diartikan sebagai tempat
dimana suatu mahluk hidup (hewan) bisa tinggal/banyak dijumpai. Seperti
misalnya : ikan banyak di air (sungai, danau, laut) tidak pernah anda menemukan
ikan yang ada di puncak pohon, kecuali yang dibawa oleh burung bangau ke atas
pohon.
Habitat yang paling banyak jenis
hewannya adalah pantai dan laut dangkal. Semakin tinggi permukaan tanah, jenis
hewan yang ada semakin sedikit. Jadi bila tersesat di gunung dan ingin mencari
makanan (hewan) jangan terus naik ke puncak gunung, lebih baik turun,
kemungkinan menemukan berbagai jenis hewan adalah besar.
2. Perilaku Hewan
Perilaku setiap jenis hewan adalah
khas. Kapan anda mudah menangkap suatu hewan, kapan harus menghindarinya. Pada
musim kawin, hewan-hewan biasanya kurang peka terhadap sekelilingnya.
Burung-burung pindah dari daerah dingin ke daerah panas. Ikan salem atau belut yang berpindah tempat di
sungai dan laut untuk bertelur. Ular yang menjaga telur/anaknya biasanya tambah
ganas.
3. Binatang Berbahaya
-
Nyamuk
: di daerah malaria
-
Lalat
dayak/lalat kerbau (besarnya 2 kali lalat biasanya). Terdapat di hutan
Kalimantan, Sulawesi , Irian Jaya. Bekas
gigitannya bengkak dan gatal, bisa infeksi.
-
Tawon/lebah
: berbahaya jika disengat dalam jumlah besar bisa mematikan.
-
Kelabang
(sentipoda), kalajengking. Bekas
sengatannya sakit, bengkak. Mengurangi rasa sakitnya dengan amoniak, tembakau,
daun sembiloto.
Pada dasarnya survival lebih merupakan sikap mental
daripada penguasaan pengetahuan. Meskipun demikian tidak berarti bahwa
pengetahuan dapat diabaikan.
0 Comments