Advertisement

Responsive Advertisement

Mengapa Kita Cenderung Tidak Objektif ?


Mengenal Bias dan Konsep WYSIATI: Mengapa Kita Cenderung Tidak Objektif

Bias pada manusia adalah tendensi untuk menganggap sesuatu atau seseorang dengan cara yang tidak objektif atau tidak adil. Bias ini dapat muncul dari berbagai sumber, seperti pengalaman masa lalu, stereotip, atau prasangka. Bias dapat muncul dalam berbagai bentuk, termasuk bias ras, gender, agama, dan orientasi seksual. Bias dapat mempengaruhi bagaimana seseorang memperlakukan orang lain, bagaimana mereka membuat keputusan, dan bahkan bagaimana mereka melihat dunia.

Salah satu konsep penting dalam psikologi sosial dan ekonomi yang berkaitan dengan bias adalah WYSIATI, singkatan dari "What You See Is All There Is". Konsep ini menyatakan bahwa individu cenderung hanya mengandalkan informasi yang tersedia di depannya dalam membuat keputusan atau menilai sesuatu. Individu tidak selalu mencari informasi tambahan atau mencari cara lain untuk mengevaluasi situasi. Hal ini dapat menyebabkan individu untuk mengambil keputusan yang tidak sepenuhnya objektif atau tidak tepat, karena informasi yang digunakan tidak selalu lengkap atau akurat.
Proses WYSIATI terjadi dalam beberapa tahap:
1. Pemilihan Informasi

Individu hanya akan menyimak dan memperhatikan informasi yang dianggap penting atau relevan sesuai dengan prasangka, pengalaman masa lalu, atau keyakinan yang telah ada. Informasi yang tidak sesuai dengan ini akan diabaikan atau tidak diperhatikan.

Contoh:
Seorang manajer yang memiliki prasangka negatif terhadap karyawan baru hanya memperhatikan kesalahan yang dilakukan oleh karyawan tersebut, sementara prestasi dan kontribusi positifnya diabaikan.
2. Interpretasi Informasi

Setelah informasi dipilih, individu akan menafsirkannya sesuai dengan pengalaman masa lalu, keyakinan, atau prasangka yang telah ada. Hal ini dapat membuat individu menafsirkan informasi dengan cara yang tidak sepenuhnya objektif.

Contoh:
Seseorang yang percaya bahwa semua orang dari suku tertentu tidak dapat dipercaya, akan cenderung menafsirkan tindakan seseorang dari suku tersebut sebagai bukti bahwa prasangka mereka benar.
3. Pembuatan Kesimpulan

Berdasarkan informasi yang dipilih dan ditafsirkan, individu akan membuat kesimpulan atau mengambil keputusan. Karena informasi yang digunakan tidak selalu lengkap atau akurat, kesimpulan atau keputusan yang diambil mungkin tidak sepenuhnya tepat.

Contoh:
Seorang manajer yang hanya memperhatikan kesalahan karyawan baru dan menarik kesimpulan bahwa karyawan tersebut tidak kompeten, tanpa mempertimbangkan prestasi dan kontribusi positifnya.
4. Pembenaran Kesimpulan

Setelah individu membuat kesimpulan atau mengambil keputusan, dia akan berusaha untuk membenarkannya dengan mencari informasi yang mendukung kesimpulan atau keputusan tersebut, serta mengabaikan atau menafsirkan ulang informasi yang tidak sesuai dengan kesimpulan atau keputusan itu.

Contoh:
Manajer yang telah menilai karyawan baru secara negatif, kemudian mencari-cari alasan atau informasi yang mendukung pandangannya, sementara mengabaikan atau menafsir ulang informasi yang menunjukkan bahwa karyawan tersebut sebenarnya cukup kompeten.
Kesimpulan

Itulah mengapa, WYSIATI dapat menyebabkan individu untuk membuat keputusan yang tidak sepenuhnya objektif atau tidak tepat karena informasi yang digunakan tidak selalu lengkap atau akurat. Untuk mengatasi bias dan konsep WYSIATI, penting bagi individu untuk sadar akan kecenderungan ini dan secara aktif mencari informasi tambahan, meninjau kembali asumsi mereka, dan mempertimbangkan perspektif yang berbeda sebelum membuat keputusan akhir. Dengan demikian, mereka dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan objektif.

Post a Comment

0 Comments